Pemimpin Oposisi Israel Ungkap IDF Kehilangan 12 Batalion Pasukan di Gaza, Netizen Perkirakan Lebih

PARAMETERMEDIA.COM – Pemimpin oposisi Israel Yair Lapid di akun X nya 12 September 2024 mengungkapkan bahwa IDF telah kehilangan 12 batalion pasukan dalam pertempuran dengan kelompok Hamas di Gaza Palestina, sejak 7 Oktober lalu.
Di Israel 1 batalion pasukan biasanya terisi oleh 700 hingga 1200 orang personil, maka jumlah kehilangan dipastikan lebih dari 12 ribu pasukannya tewas dalam pertempuran.
Namun netizen memperkirakan bahwa IDF menyembunyikan informasi sebenarnya, dimana jumlah tersebut melebihi apa yang disampaikan, ditambah dengan jumlah pasukan yang terluka yang dilaporkan melebihi dari 10 ribu orang.
BREAKING: HAMAS DROP A VIDEO
— Sulaiman Ahmed (@ShaykhSulaiman) September 5, 2024
“WE ARE GAZA 🇵🇸”
Source: HB TG pic.twitter.com/2m0kpC8pul
Salah satu netizen mengatakan ” Ketika saya masih kecil pendeta berkata, tidak seorang pun dapat mengalahkan Israel, karena Tuhan ada di pihak mereka”. “Jika itu benar, mengapa mereka membutuhkan senjata AS senilai miliaran dolar dan perlindungan dari AS? Apakah AS adalah “Tuhan” atau Israel bukan Israel yang ada dalam Alkitab?”
Pemimpin partai Yesh Atid ini juga menyerukan untuk membuat kesepakatan dengan Hamas, membawa kembali tawanan Israel dari Gaza dan mengakhiri konflik yang sedang berlangsung.
“Buatlah kesepakatan, akhiri perang, perbaiki negara,” kata Lapid, , dalam postingannya di X.
מאז תחילת המלחמה צה״ל איבד 12 גדודים – יותר מ-700 הרוגים וקרוב ל-10,000 פצועים, אבל נתניהו מבטיח לחרדים שיעזור להם להשתמט. הוא לא יצליח כי עוד נשארו בליכוד כמה אנשים שמחוייבים לבטחון ולערכי הציונות, אבל עצם הנסיון ביום שבו נהרגו שלושה חיילים הוא חרפה לאומית. אין גבול לחוסר הבושה https://t.co/IoXnERHxJ4
— יאיר לפיד – Yair Lapid (@yairlapid) September 11, 2024
Mengutip Anadolu, hingga saat ini Israel telah menewaskan lebih dari 40.000 warga Palestina di Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober.
Alih alih mencapai kesepakatan dan ketakutan pemerintahannya akan runtuh, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa militernya harus mempertahankan kendali atas wilayah perbatasan selatan Gaza dengan Mesir yang dikenal sebagai Koridor Philadelphia.
Mesir sebagai mediator dalam perundingan gencatan senjata bersama AS dan Qatar, juga menuntut batas waktu bagi penarikan Israel dari koridor tersebut.
Jajak pendapat di TV Israel pada Jumat malam mengungkapkan bahwa 60% warga Israel menginginkan kesepakatan dan gencatan senjata dan membawa kembali sandera dari Gaza, daripada mempertahankan Koridor Philadelphia.*
