One Piece Masuk Konflik Politik Nyata, Penggemar dan Kelompok HAM Internasional Pantau Situasi Indonesia: Simbol Pengkhianatan

PARAMETERMEDIA.COM – Untuk pertama kalinya Indonesia diguncang dengan protes dan konflik politik dengan penggunaan simbol anime bendera One Piece, bendera hitam dengan gambar tengkorak dan topi jerami yang dipimpin oleh Monkey D. Luffy.
Menyita perhatian dunia, para penggemar di dunia internasional dan kelompok hak asasi manusia (HAM) telah mulai memantau situasi yang terjadi di Indonesia, ditengah kekhawatiran penyensoran ekstrem hingga upaya kriminalisasi.
Anime pernah digunakan dalam protes politik sebelumnya, tetapi kali ini penggunaan simbolisme anime asal Jepang dalam skala sebesar benar-benar terjadi dalam protes politik di kehidupan nyata, mengutip Anime Law.
Raising the 'One Piece' Straw Hats Flag is Officially Considered a Crime of 'Treason against the Country' in Indonesia after it was used in Protests against the Current Government. pic.twitter.com/2q5B8eBoiS
— Anime Rave (@AniRave) August 2, 2025
Pemerintah Indonesia telah melabeli pengibaran bendera bajak laut fiktif ini sebagai simbol pengkhianatan terhadap negara, menjelang Hari Kemerdekaan Indonesia ke-80.
Menafsirkannya secara berbeda, penggunaan simbol-simbol tersebut dianggap menghasut, mendorong pemberontakan dan kerusuhan.
THIS IS INSANE
— LegPiece👒 (@7Leg_Piece) August 1, 2025
One Piece Got World Level Impact 😭 https://t.co/ME0iF0MMyu pic.twitter.com/JcMh66HbYT
Menjelma menjadi sebuah ide perjuangan menuju revolusi dunia nyata, membuat pemerintah otoriter dengan sistemnya yang curang, ketakutan akan terungkapnya kebenaran.
People Across Indonesia are Using the One Piece Flag to Protest Against the Government. pic.twitter.com/bFb98bHwcc
— todayanimenews (@todayanimenews) August 1, 2025
Lebih dari sekedar logo, bendera Mugiwara memiliki makna kebebasan atas kendali, mimpi mengatasi rasa takut, penentangan terhadap sistem yang menindas dan mencerminkan sikap untuk tidak tunduk kepada siapapun.
Menyuarakan keprihatinan serius tentang arah tujuan negara dan menantang kekuasaan yang semena-mena, protes di berbagai penjuru negeri berlangsung ditengah kesulitan ekonomi dan penindasan politik.
Merah putih diatas, one piece dibawah.
— Anak ogi (@Anak__Ogi) July 31, 2025
Tetap cinta dengan negaranya, Tapi tidak dengan pemerintahnya.
Merah putih terlalu suci di negara yg rusak.
Semoga sampai ke rezim.🔥
Fenomena Bendera One Piece Jelang HUT RI Ke 80: Sebagai Simbol Matinya Keadilan Dan Kekuasaan Yang Korup. pic.twitter.com/R0s7bUeFXd
Bagi sebagian orang mungkin terlihat seperti bendera kartun belaka, namun bagi para penggemar dan bagi para pengunjuk rasa bendera Mugiwara adalah sebuah janji yang menempatkan persatuan dan keyakinan.
Dari fenomena ini bisa dirasakan bahwa anime bukan sekadar hiburan, tetapi menjadi filosofi, perjuangan dan perlawanan, terutama bagi anak bangsa yang sedang bergulat dengan kekacauan dunia nyata.
Kini reaksi pemerintah Indonesia menyoroti hal tersebut sebagai tindakan provokatif, berpotensi makar dan akan memaksakan tindakan hukum.
Habis konoha muncul one piece Raja Bajak Laut..
— Satyam Eva Jayate!!! (@PaltiHutabarat) August 2, 2025
Apa kau membungkam si Raja Jawa?! pic.twitter.com/hnoUqlDzHB
Hingga kini kreator One Piece, Eiichiro Oda belum berkomentar mengenai fenomena ini, ia dikenal dengan sejarah panjang dalam mengangkat tema-tema pemberontakan, keadilan, dan kebebasan pribadi dalam karyanya, tetapi tidak pernah ditujukan untuk menjadi alat konfrontasi politik.
Respons ekstrem pemerintah Indonesia justru membuktikan betapa kuatnya simbol-simbol perlawanan bahkan yang berasal dari kisah fiksi, yang kini menjadi bagian dari perjuangan dunia nyata.**
