Nominator Penghargaan Kalpataru 2023, Perintis Desa Wisata Hanjeli, Asep Hidayat Mustopa, Diverifikasi Tim Verval Kementerian KLHK RI
PARAMETERMEDIA.COM – Tim verifikasi dan Validasi Lapangan untuk calon peraih Penghargaan Kalpataru 2023 Kementerian KLHK RI, mengunjungi Desa Wisata Hanjeli Kecamatan Waluran Kabupaten Sukabumi, 2 Mei 2023.
Kunjungan tim verval yang disambut oleh Wakil Bupati Sukabumi Iyos Somantri ini, dilakukan sebagai pendalaman dan pengecekan langsung di lapangan terhadap calon penerima penghargaan Kalpataru 2023, untuk kategori individu perintis lingkungan, yaitu founder Desa Wisata Hanjeli, Asep Hidayat Mustopa.
Asep Hidayat Mustopa diusulkan sebagai salah satu penerima penghargaan kategori perorangan bersama 20 nominator lainnya yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia.
Atas jasa dalam melestarikan lingkungan hidup di Indonesia para nominator ini akan menerima penghargaan Kalpataru dalam 4 kategori penghargaan yakni perintis lingkungan, pengabdi lingkungan, penyelamat lingkungan dan pembina lingkungan.
Menurut Kepala Bidang Kemitraan dan Penaatan Hukum Lingkungan DLH Kabupaten Sukabumi, Susanty, nominator memiliki keistimewaan tersendiri yang menjadi catatan tim pengusul dari DLH Kabupaten Sukabumi maupun DLH Propinsi Jawa Barat.
Menurut Susanty sejak 2013 calon penerima Kalpataru founder Desa Wisata Hanjeli, Asep Hidayat Mustopa telah merintis upaya pelestarian lingkungan, dengan konsep eduwisata belajar.
Tanaman Hanjeli yang hampir punah ini tahan terhadap perubahan iklim, kekeringan, banjir, memiliki akar kuat, mengurangi potensi terjadinya longsor, bisa tumbuh di lahan-lahan yang kurang produktif, tanah minim unsur hara seperti di lereng dan tegalan.
Hanjeli juga bisa diolah menjadi pangan lokal, sabun dan kapsul (obat), aksesoris gelang, kalung, tasbih, strap masker, dan lainnya.
Selain mendukung program ketahanan pangan, usaha ini mampu meningkatkan ekonomi lokal melalui pemberdayaan masyarakat, perempuan, mantan buruh migran dan pekerja kasar.
Sementara menurut Asep Hidayat Mustopa di akun Twitternya mengatakan bahwa pemberdayaan harus dimulai dari yang sudah melakukan dengan konsep Bottom Up, dan dilanjutkan dengan pola Top Down, untuk menghindari kesalahan pengelolaan program tidak asal-asalan untuk menghemat biaya.
Asep juga mengingatkan untuk membangun optimisme dari PIRUS, (Pipir Imah Di Urus) yaitu dengan memanfaatkan pekarangan, belakang atau pinggir rumah yang tidak terpakai jadi lebih produktif.
Menurutnya program ini akan terintegrasi dengan Desa Wisata Hanjeli dalam bidang Edukasi Wisata. Dimana wisatawan bisa menikmati kuliner dengan memetik langsung sayuran yang masih Fresh yg ada di Rumah Warga serta bisa belajar langsung bercocok tanam dan edukasi Hidroponik.
Asep menekankan kesulitan dari program ini adalah membangun kesadaran masyarakat karena akan banyak melibatkan warga sehingga butuh waktu dan sosialisasi yang tepat sasaran.
Sebelumnya pada Sabtu 24 September 2022, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI Sandiaga Uno juga telah melakukan kunjungan dan menobatkan Desa Wisata Hanjeli dalam 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022.*