banner 728x250 banner 728x250

Berita Terkini

Mengintip Tantangan Rismon Hasiholan Sianipar Terhadap Kapolri dan Mantan Kapolri Tito Karnavian

Mengintip Tantangan Rismon Hasiholan Sianipar Terhadap Kapolri dan Mantan Kapolri Tito Karnavian

PARAMETERMEDIA.COM - Ahli forensik digital dan mantan dosen Universitas Mataram, Rismon Hasiholan Sianipar, yang akhir-akhri ini kerap mengungkap fakta-fakta ijazah...
Read More
Tinjau llokasi terdampak bencana, Sekda apresiasi semangat gotongroyong warga

Tinjau llokasi terdampak bencana, Sekda apresiasi semangat gotongroyong warga

Parametermedia.com-Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, H Ade Suryaman bersama jajaran perangkat daerah meninjau sejumlah lokasi terdampak bencana alam yang terjadi pada...
Read More
Sedekah bumi Kampung Cilodor Kabandungan, Sekda “Jaga dan lestarikan warisan leluhur”

Sedekah bumi Kampung Cilodor Kabandungan, Sekda “Jaga dan lestarikan warisan leluhur”

Parametermedia.com-Tradisi kearifan lokal Sedekah Bumi digelar di Kampung Cilodor, Desa Cipeteuy, Kecamatan Kabandungan, Minggu (20/4/2025). Sebuah tradisi yang sarat makna...
Read More
Bupati Lepas Tim Persikabumi ke Kompetisi Liga 4 Nasional di Jember Jatim

Bupati Lepas Tim Persikabumi ke Kompetisi Liga 4 Nasional di Jember Jatim

PARAMETERMEDIA.COM - Bupati Sukabumi H. Asep Japar melepas tim sepakbola Persikabumi untuk mengikuti kompetisi liga 4 putaran nasional 2024/2025 di...
Read More
Haul Guru Besar Sapu Jagat, Bupati tekankan pentingnya kebersamaan untuk wujudkan Sukabumi Mubarakah

Haul Guru Besar Sapu Jagat, Bupati tekankan pentingnya kebersamaan untuk wujudkan Sukabumi Mubarakah

Parametermedia.com-Bupati Sukabumi H.Asep Japar menghadiri Haul Guru Besar Sapujagat KH.M.Anwarulloh dan Hj.Dedeh Suryani , Sabtu, (19/04/25) yang berlangsung di Yayasan...
Read More
Korea Selatan Berikan Penghargaan dan Tiket Emas Visa F-2: Tiga Pelaut Indonesia Penyelamat saat Kebakaran Hutan

Korea Selatan Berikan Penghargaan dan Tiket Emas Visa F-2: Tiga Pelaut Indonesia Penyelamat saat Kebakaran Hutan

PARAMETERMEDIA.COM - Pemerintah Korea Selatan memberikan penghargaan kepada tiga nelayan Indonesia yang berperan besar menyelamatkan puluhan penduduk saat terjadinya kebakaran...
Read More
HUT Ke 51 PPNI, Bupati Sukabumi ajak Nakes berikan pelayanan terbaik pada masyarakat

HUT Ke 51 PPNI, Bupati Sukabumi ajak Nakes berikan pelayanan terbaik pada masyarakat

Parametermedia.com-Bupati Sukabumi H. Asep Japar, mengajak para tenaga kesehatan untuk memberikan pelayanan terbaik agar masyarakat Sukabumi mendapatkan pelayanan kesehatan yang...
Read More
Rocky Gerung Tanggapi Rencana Langkah Hukum Jokowi Terkait Ijazah: Tidak Boleh Ada Rahasia, Bukan Raja

Rocky Gerung Tanggapi Rencana Langkah Hukum Jokowi Terkait Ijazah: Tidak Boleh Ada Rahasia, Bukan Raja

PARAMETERMEDIA.COM - Rocky Gerung menanggapi pernyataan mantan Presiden Joko Widodo yang berencana untuk mengambil langkah hukum kepada mereka yang terus...
Read More
Kadiskan Kab Sukabumi Tegaskan Pelaku Sektor Perikanan Perlu Dukungan Untuk Berkembang

Kadiskan Kab Sukabumi Tegaskan Pelaku Sektor Perikanan Perlu Dukungan Untuk Berkembang

Parametermedia.com-Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, Nunung Nurhayati menerima penyaluran bantuan bencana yang secara simbolis diserahkan langsung oleh Bupati Sukabumi H....
Read More
Lawan AS: China Percaya Diri, Dibangun Menangkan Perang Dagang

Lawan AS: China Percaya Diri, Dibangun Menangkan Perang Dagang

PARAMETERMEDIA.COM - Dominasi perdagangan China mengungkapkan ancaman besar yang mengkhawatirkan bagi ekonomi AS. Kebijakan Presiden AS Donald Trump yang memberlakukan...
Read More

Benarkah Terasi Penyebab Pecah Perang Kerajaan Cirebon dan Sunda Galuh ?

Ilustrasi Pixi0815/Pixabay

PARAMETERMEDIA.COM – Menurut sebuah artikel Sejarah Cirebon dan Umum, pada sekitar abad ke 14 -15, Kerajaan Pajajaran menguasai banyak wilayah termasuk Kerajaan Cirebon di wilayah Pantai Utara bagian Timur.

Pada saat itu Kerajaan Sunda Galuh yang konon berlokasi di Ciamis, menjadi pusat administrasi Kerajaan Pajajaran di wilayah itu.

Cirebon adalah penghasil garam terbaik di Tanah Sunda, namun saat itu belum ditemukan bumbu masak sebagai penyedap rasa yang handal.

Hingga disebutkan jika makanan di tanah Sunda tidak memiliki cita rasa yang enak sama sekali.

Berdasarkan Kitab Carita Purwaka Caruban Nagari, pembuatan terasi tradisional pertama kali di Cirebon, dibuat oleh bangsawan Cirebon dari Kerajaan Caruban Larang (pra-Islam), yaitu pasangan suami istri Ki Danusela dan Nyi Arumsari.

Dari keluarga bangsawan inilah munculnya lahirnya cikal bakal Kesultanan Cirebon.

Pasangan ini juga membuat makanan Petis setelah adanya terasi, yang terbuat dari olahan udang kecil atau rebon, dicampur tumbukan nasi, garam dan bahan-bahan lain yang dirahasiakan.

Kemudian keterampilan pembuatan terasi dan petis diwariskan kepada menantu dan anaknya, Pangeran Walangsungsang (putra tertua Prabu Siliwangi ) dan Kancana Larang.

Karena terbilang berharga mahal, terasi menjadi pembeda antara makanan bangsawan dengan rakyat jelata.

Sejak saat itulah setiap tahunnya, Cirebon mengirimkan upeti berupa terasi, petis dan garam kepada kerajaan diatasnya.

Disebutkan bahwa konon kata terasi berasal dari kata Asih yang artinya disukai Raja.

Sementara itu dalam cerita lain saat Raja Galuh, Cakra Ningrat yang sedang menyantap masakan, tiba-tiba memuntahkan makanannya karena rasanya berbeda dan tidak enak.

Setelah bertanya rupanya makanan yang dihidangkan tidak ditambahkan terasi, dan raja pun mempertanyakannya.

Dari keterangan Patih disebutkan jika Cirebon telah menyatakan kemerdekaannya dan menghentikan pengiriman upeti terasi, petis dan garam.

Rajagaluh yang murka lalu mengirimkan bala tentara untuk memerangi Cirebon dibawah pimpinan Adipati Palimanan Arya Kiban yang pada saat itu sebagai panglima perang dari kerajaan Galuh.


Di posisi Cirebon pasukan di pimpin oleh Pangeran Kuningan dan Syeikh Magelung, perang pun terjadi di Pegunungan Kromong ( Palimanan – Gempol ) sekaligus menjadi tempat menghilangnya Adipati Palimanan yang melarikan diri setelah kalah dalam pertempuran itu.


Dalam Kitab Carita Purwaka Caruban Nagari juga disebutkan Kanjeng Sunan Gunung Jati naik tahta pada 1479, ia menjadi pemimpin Cirebon menggantikan Pangeran Walangsungsang.

Sunan pun menggantikan upeti dengan zakat fitrah. Kemerdekaan Cirebon tercatat terjadi pada pada tahun 1482.*

banner 728x250

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *