Pemkab Sukabumi Kolaborasi dengan SCG, Bangun Pengolahan Sampah Terpadu Jadi Energi Terbarukan RDF
PARAMETERMEDIA.COM – Dalam rangka mencapai target pengurangan dan penanganan sampah sekaligus pencapaian Net Zero per tahun 2050, Pemda Kabupaten Sukabumi berkolaborasi dengan anak perusahaan SCG, PT Semen Jawa membangun fasilitas Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Refuse-Derived Fuel (RDF).
RDF adalah sumber energi terbarukan yang dihasilkan dari proses pengolahan Municipal Solid Waste (MSW) menjadi bahan bakar dalam proses pembuatan semen.
Teknologi ini memungkinkan pemilahan dan pengolahan awal sampah yang berasal dari 27 kecamatan yang mencapai 220 ton/harinya, untuk diubah menjadi sumber energi terbarukan.
Pelaksanaan groundbreaking atau peletakan batu pertama pembangunan fasilitas Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Refuse-Derived Fuel (RDF) berlangsung di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cimenteng, Kabupaten Sukabumi, Rabu 23 Agustus 2023.
Inisiasi SCG yang juga sebagai hadiah untuk Hari Jadi Kabupaten Sukabumi ke-153 ini, sejalan dengan target Pemda Kabupaten Sukabumi dalam pengurangan sampah sebesar 30% serta penanganan 70% sampah pada tahun 2025.
Presiden Direktur PT SCG Indonesia, Chakkapong Yingwattanathaworn mengatakan bhwa SCG telah berpengalaman mengimplementasikan teknologi RDF di Thailand selama lebih dari 25 tahun.
Chakkapong yakin jika proyek ini akan membawa manfaat signifikan, baik dalam konteks ekonomi maupun lingkungan yang berkelanjutan di Sukabumi.
RDF ini merupakan manifestasi nyata dari prinsip-prinsip ESG 4 Plus yang dimiliki SCG, dengan fokus pada target pencapaian nol bersih emisi per tahun 2050 serta perwujudan industri hijau melalui setiap aspek operasional perusahaan.
Presiden Direktur PT Semen Jawa, Somchai Dumrongsil mengatakan bahwa target proyek ini adalah untuk mengelola hingga 330 ton sampah/hari, yang akan menghasilkan 100 ton produk RDF sebagai bahan bakar pengganti batu bara dalam produksi Semen SCG.
“Proyek pembangunan infrastruktur teknologi RDF ini dijadwalkan dimulai pada tahun 2023 dan diharapkan akan beroperasi pada tahun 2024. Kami yakin bahwa tantangan lingkungan dapat diatasi melalui langkah konkret dan kolaborasi yang sinergis demi Sukabumi yang lebih baik,” katanya.
Sementara itu Bupati Sukabumi, Marwan Hamami menyampaikan apresiasinya terhadap partisipasi SCG dalam memajukan solusi pengelolaan sampah berkelanjutan.
” RDF akan membawa dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat kami, serta berkontribusi pada pencapaian target pengurangan sampah. fasilitas TPT ini dapat menjadi aset daerah, sekaligus pionir untuk sistem pengelolaan sampah yg lebih maju,” ungkapnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat, Prima Mayaningtias, juga menyampaikan apresiasi kolaborasi PT Semen Jawa bersama Pemerintah Kabupaten Sukabumi ini.
Menurutnya hingga saat ini terdapat 25.330 ton sampah/hari di Jawa Barat, namun belum semua Kabupaten/ Kota mampu mengelola sampah dengan baik. Teknologi RDF menjadi salah satu solusi dalam mereduksi volume sampah di TPA Cimenteng hingga 30-40 persen.
RDF akan mengolah akumulasi sampah di TPA Cimenteng, dengan memisahkan sampah berbahan kaca, logam dan B3 agar tidak tercampur dalam produk RDF, kemudian dihancurkan atau dicacah menjadi ukuran yang sesuai dengan standar RDF.
Hasil RDF yang berupa cacahan sampah ini, dikirim ke pabrik Semen SCG di Desa Sirnaresmi, Kecamatan Gunungguruh untuk digunakan sebagai bahan bakar alternatif menggantikan batu bara.
Sebelumnya, penandatanganan kesepakatan bersama (MoU) antara Bupati Sukabumi dan Presiden Direktur PT Semen Jawa untuk pengembangan teknologi RDF di TPA Cimenteng telah resmi dimulai pada Juni 2022.*