Menteri Kinerja Buruk Rendahkan Profesi Wartawan, Kantor Kemendes PDTT di Geruduk

PARAMETERMEDIA.COM – Kantor Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), digeruduk awak media dari Forum Pers Independent Indonesia (FPII) setelah pernyataan Menteri Yandri Susanto yang merendahkan profesi wartawan.
Dalam video tersebut para awak media yang tersinggung ini meneriaki Yandri dengan sebutan Menteri Bodrex yang sembarangan ngomong, 5 Februari 2025.
” Baru saja jadi menteri sudah belagu anda,” kata salah seorang juru bicara aksi.
” Baru jadi menteri sudah memakai kop surat, untuk kepentingan pribadi,” katanya.
FPII menuntut Yandi Susanto untuk meminta maaf kepada seluruh insan pers Indonesia atau akan dilaporkan dalam kasus terebut.
Buat para wartawan satukan suara agar mentri seperti itu medapat perhatian khusus dari presiden.
— Beby Sweet (@BebySoSweet) February 7, 2025
Ada apa dengan mentrinya pak @prabowo..? pic.twitter.com/Zdds0f8gY9
Sementara itu alam potongan video yang beredar di media sosial, Yandri Susanto mengatakan adanya dugaan pemerasan kepada kepala desa oleh LSM dan wartawan bodrek.
“Yang paling banyak mengganggu kepala desa itu dua, LSM sama wartawan bodrek dan mereka mutar itu. Hari ini kepada desa ini minta Rp1 juta. Bayangkan, kalau ada 300 desa, Rp300 juta, kalah gaji Kemendes itu, gaji menteri kalah itu,” kata Yandri.
Pernyataan tersebut menuai kontroversi dan kritik dari berbagai pihak hingga para wartawan ini mendatangi kantor Mendes PDTT di kawasan Salemba, Jakarta.
Buat para wartawan satukan suara agar mentri seperti itu medapat perhatian khusus dari presiden.
— Beby Sweet (@BebySoSweet) February 7, 2025
Ada apa dengan mentrinya pak @prabowo..? pic.twitter.com/Zdds0f8gY9
Netizen juga banyak yang mengomentari pernyataan yang tidak pantas diucapkan oleh seorang pejabat publik.
Ada juga yang menilai bahwa banyak kasus-kasus seperti itu umumnya dilakukan oleh oknum wartawan yang tidak jelas.
Permasalahan ini juga mengingatkan agar para awak media untuk selalu menjaga integritas dan profesionalisme di kalangan wartawan dan LSM, sebagai kontrol sosial dan pengawas pembangunan.
Walaupun Yandri berdalih bahwa pernyataannya tidak ditujukan kepada seluruh wartawan dan LSM, tetapi hanya kepada oknum yang menyalahgunakan profesinya, tetapi saat itu ia tidak memilih kata yang tepat untuk disampaikan dalam ruang publik.
Walaupun telah mengakui kesalahannya, namun yang pasti kabar ini telah menyebar dan membuat kemarahan di berbagai wilayah Indonesia.
Pernyataan kontroversial tersebut berlangsung saat siaran langsung Sosialiasi Peraturan Menteri Desa (Permendes) Nomor 2 Tahun 2024, tentang Petunjuk Operasional atas Fokus Penggunaan Dana Desa Tahun 2025 untuk wilayah Jawa, di kanal YouTube Kemendes PDT, Jumat 31 Januari 2025.
Sebelumnya pada bulan Oktober lalu, Yandri menjadi bulan-bulanan publik setelah belum sehari dilantik menjadi menteri ia mengundang para Kepala Desa hingga Ketua RT menggunakan kop surat atas nama Menteri.
Undangan tersebut disebar untuk mempengaruhi dan mencari dukungan karena istrinya mencalonkan diri sebagai calon Bupati Serang.
Adapun beberapa menteri yang telah menuai sorotan versi Celios, dalam 100 hari kabinet Prabowo Subianto dan Gibran adalah :
Menteri HAM Natalius Pigai,
Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi,
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia,
Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni,
dan Menteri Desa PDTT, Yandri Susanto, **
