Video Relawan MER-C Indonesia Bertahan di Gaza: RS Indonesia Tak Lagi Mampu Menampung Korban Serangan Israel, 1.354 Meninggal, 6.049 Luka-luka
PARAMETERMEDIA.COM – MER-C Indonesia mengumumkan bahwa RS Indonesia yang merupakan sumbangan rakyat Indonesia untuk rakyat Palestina sudah tidak bisa menampung korban warga Palestina yang meninggal dunia.
RS Indonesia hanya berjarak sekitar 2,5 km dari perbatasan Israel dan menjadi garda terdepan yang menangani bantuan korban terutama di Jalur Gaza bagian Utara.
Hingga 12 Oktober 2023 tercatat korban meninggal dunia warga Gaza sebanyak 1.354 sementara korban luka-luka 6.049 orang.
Dalam video yang di unggah 3 hari lalu saja terlihat bagaimana korban-korban meninggal berdatangan ke RS Indonesia.
Relawan MER-C di Gaza, Reza Aldilla Kurniawan melaporkan bahwa korban meninggal terpaksa harus ditempatkan di halaman Rumah Sakit karena kamar jenazah tidak lagi mampu menampung banyaknya korban.
Sementara kapasitas ruangan rumah sakit yaitu sebanyak 230 tempat tidur, yang kini juga sudah tidak memungkinkan lagi untuk menampung korban serangan Israel.
MER-C mengatakan Jika hal ini terus berlanjut maka stok obat-obatan akan segera habis dan tenaga medis akan mengalami kelelahan.
Relawan MER-C Indonesia yang masih berada di Jalur Gaza hanya berjumlah tiga orang, diantaranya Reza Aldilla Kurniawan Fikri Rofiul Haq dan Farid Zanzabil.
Ketiganya akan tetap tinggal di Jalur Gaza untuk memberikan pertolongan-pertolongan darurat.
Mengingat keberadaan mereka bukan hanya relawan sebagai relawan MER-C namun sekaligus perwakilan rakyat Indonesia di Palestina.
Relawan MER-C di Jalur Gaza juga telah mempersiapkan rencana jika situasi semakin genting terjadi.
Sementarav itu MER-C di Indonesia juga akan segera mengirimkan Tim dan Bantuan Kemanusiaan ke Jalur Gaza untuk memberikan bantuan kepada para korban perang sebagai Emergency Response.
Tim terdiri dari 5 orang yaitu Dokter Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi, Dokter Spesialis Anestesi, Relawan Medis dan Insinyur.
Ir. Faried Thalib, relawan yang sudah berpengalaman di Jalur Gaza sejak 2009 dan merupakan Pimpinan Pembangunan RS Indonesia akan memimpin misi Kemanusiaan.
Target utama yang menjadi agenda nya adlah menyalurkan bantuan amanah berupa medis dan kemanusiaan yang diperlukan para korban dan menindaklanjuti rencana Pembangunan Tahap 3 RS Indonesia, yaitu Pembangunan Poli Spesialis.
MER-C meminta Kementerian Luar Negeri RI dan Pemerintah RI untuk dapat membantu dan memfasilitasi Tim ini untuk bisa sesegera mungkin berangkat ke Jalur Gaza.*