Putra Presiden Kolombia Ditangkap Atas Tuduhan Pencucian Uang Dalam Kampanye Presiden

PARAMETERMEDIA.COM – Putra presiden Kolombia ditangkap kepolisian Kolombia atas tuduhan pencucian uang dan pengadaan selama kampanye pemilu tahun lalu.
Nicolas Petro dan mantan istrinya Daysuris Vazquez ditahan atas perintah pengadilan di Bogota sekitar pukul 6 pagi waktu setempat pada hari Sabtu kemarin.
Presiden Gustavo Petro mengatakan dia tidak akan mencampuri proses hukum atas kasus putranya.
Di media sosial ia mengatakan “Sebagai individu dan ayah, saya sedih melihat salah satu putra saya masuk penjara,” tulisnya.
“Sebagai presiden, saya telah meyakinkan kantor kejaksaan bahwa mereka memiliki semua jaminan untuk melakukan proses hukum,” katanya.
Petro membantah jika ia telah menerima uang dari kelompok pengedar kokain terkuat di negara itu dan meminta penyelidikan kasus putranya tersebut.
Berikut video penahanan Putra presiden Kolombia yang tersebar di media sosial.
Is the US next?
— {Matt} $XRPatriot (@matttttt187) July 31, 2023
‼️ COLOMBIA – The son of the President of Colombia and his wife were arrested for embezzlement and money laundering, yesterday in Bogotá the day before. pic.twitter.com/6cBo2fnjsE
Penyelidikan kasus ini bergulir mulai bulan Maret dengan tuduhan bahwa putra presiden itu telah mendapatkan uang dari pengedar narkoba sebagai imbalan jaminan keamanan dari presiden.
Ia dituduh telah menggunakan uang tersebut untuk dana kampanye ayahnya, di antara dugaan tindakan korupsi lainnya.
Han sido capturados por la fiscalía mi hijo Nicolás y su ex esposa Days
— Gustavo Petro (@petrogustavo) July 29, 2023
Como persona y padre me duele mucho tanta autodestrucción y el que uno de mis hijos pase por la cárcel; como presidente de la República aseguró que la fiscalía tenga todas las garantías de mi parte para…
Mantan istri putra presiden, Vazquez mengatakan bahwa mantan suaminya menerima sekitar $124.000 dari mantan pengedar narkoba bernama Samuel Santander Lopesierra, yang sedang menjalani hukuman 18 tahun penjara di AS karena perdagangan narkoba.
