13 Meninggal Puluhan Terluka, 8 Orang Masih Dinyatakan Hilang dalam Kebakaran Depo Pertamina Plumpang
PARAMETERMEDIA.COM – Ledakan dahsyat Depo Pertamina, Jumat 3 Maret 2023, sekitar pukul 20.11 WIB menyebabkan kebakaran hebat di wilayah Plumpang, Jakarta Utara.
Laporan menyebutkan kebakaran berawal terjadi di depo 24 yang menampung sekitar 5.000 kiloliter BBM jenis premium, yang berlokasi di Jalan Tanah Merah Bawah RT012/09 Koja, Jakarta Utara.
Kobaran api yang membumbung tinggi dan asap hitam menutupi lokasi kejadian dan menjalar ke pemukiman warga di dua RW, di kelurahan Rawa Badak Selatan, Tanjung Priok.
Insiden memilukan ini telah menyebabkan 13 orang meninggal dunia, 39 lainnya orang luka-luka dan 8 orang masih dinyatakan hilang. Ke 13 korban meninggal diantaranya adalah 10 orang dewasa dan 3 orang anak-anak.
Para korban yang mengalami luka bakar serius dan gangguan pernapasan ini, dilarikan ke rumah sakit terdekat yaitu ke RSUD Koja, RS Mulyasari, dan RS Pelabuhan Tugu.
Gulkarmat DKI Jakarta menerjunkan sekitar 52 unit mobil pemadam dan 250 personel Damkar.
PT Pertamina (Persero) menyatakan sedang melakukan proses investigasi terkait penyebab kebakaran tersebut, upaya saat ini difokuskan untuk evakuasi pekerja dan warga di sekitar lokasi kebakaran.
Global Tank Storage mencatat bahwa Integrated Terminal Jakarta adalah titik terpenting di Indonesia yang menyuplai sekitar 20 persen kebutuhan BBM harian di Indonesia atau sekitar 25 persen dari total SPBU Pertamina.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir telah memerintahkan PT Pertamina (Persero) berkoordinasi dengan kepolisian dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengusut tuntas dan melakukan siaga tanggap darurat di sekitar lokasi kejadian.
Kementerian BUMN juga mengatakan bahwa Pertamina akan menanggung biaya perawatan para korban.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta telah mendirikan dua titik lokasi pengungsian di Masjid Jamiatul Amaliyah dan di Madrasah Ash-Shalihin, Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara.
Depo Pertamina Plumpang ini dibangun pada tahun 1972, dimana saat itu masih tidak padat dengan pemukiman warga.
Sebelumnya pada 2009 lalu, kebakaran pernah terjadi di depo ini namun warga tetap menolak untuk pindah. (Redaksi)
sumber : ANTARA