PARAMETERMEDIA.COM – Pemimpin Hamas Palestina, Ismail Haniyeh angkat bicara menyusul kematian tragis ketiga putra dan dua cucunya dalam serangan udara Israel di Jalur Gaza, saat Idul Fitri, 10 April 2024.
Kabar kematian tersebut diterima saat ia mengunjungi rumah sakit, tempat para korban luka dari Gaza dirawat di Doha Qatar.
Dalam pernyataan dukanya Haniyeh mengatakan “Darah anak-anak saya tidak lebih berharga dari darah rakyat kami. Kami bersatu dalam perjuangan kami, dan kekalahan ini hanya memperkuat tekad kami untuk mencapai kebebasan dan keadilan bagi bangsa kami.”
Media Hamas dan kerabat keluarga membenarkan kabar tersebut, insiden terjadi saat ketiganya mengunjungi kerabat di kamp pengungsi Al-Shati, sebelah barat Kota Gaza. Hazem, Amir, dan Mohammad, tewas saat mobil yang dikendarainya dibom oleh jet tempur Israel.
Haniyeh menekankan bahwa putra-putranya menjadi syahid dalam perjalanan pembebasan Yerusalem dan Masjid Al-Aqsa.
Dalam keterangan di Aljazeera, Haniyeh telah kehilangan 60 anggota keluarganya telah terbunuh sejak agresi Israel ke Gaza pada Oktober 2023 lalu.
Militer Israel mengklaim semua putra Haniyeh terlibat dalam sayap militer Hamas, Brigade Qassam, namun tindak memberikan rincian pasti keterlibatan mereka.
Insiden tersebut telah memicu duka dan kemarahan yang meluas di Gaza, dan Haniyeh bersumpah bahwa tindakan ini tidak akan menghalangi Hamas untuk memenuhi tuntutan mereka yang jelas dan spesifik selama perundingan gencatan senjata yang sedang berlangsung dengan Israel.*
