Video Berebut Beli Beras, Pakar Pertanian IPB Ungkap Stok Nasional Melimpah, Pemerintah Umumkan Defisit Pangan Tutupi Keputusan Impor 2024

PARAMETERMEDIA.COM – Pakar Pertanian IPB Dwi Andreas, dalam sebuah video wawancara di televisi, yang diunggah akun @tijabar di X mengatakan bahwa stok beras tahun 2024 yang sudah beredar di konsumen saat ini jumlahnya relatif tinggi dibanding tahun 2023.
Menurutnya pada tahun lalu jumlah beras yang beredar di konsumen hanya berkisar 11 persen, dan pada tahun ini jelas lebih tinggi dari jumlah tersebut.
Warga Bekasi Antri Beli Beras Murah… Ini Beli loh😥
— t°Jabar (@tijabar) February 21, 2024
Kasihan warganya yg ngurus berasnya spt ugal-ugalan, sampai2 untuk beli beras aja antri begini… miris 🤦 pic.twitter.com/6mAda5tONm
Dwi menyayangkan pemerintah yang mengeluarkan pernyataan bahwa saat ini terjadi defisit pangan, dan krisis pangan dunia, hingg mengakibatkan jumlah defisit pada bulan Januari dan Februari ini mencapai 2,8 juta ton.
Impor beras jor2an..
— Lex Wu (@LexWu_13) February 22, 2024
Rakyat kecil hrs antri beras..
Ada ibu bawa bayi… Ngantri cm untuk beras 5 kilo. 😭😭😭
Republik skrg sampai seperti ini?!
Reformasi bukan untuk membuat masyarakat sendiri repot nasi!
Reformasi bukan untuk kalian2 menikmati jabatan dan kekuasaan. pic.twitter.com/cp00Y7pDaM
Padahal menurut Dwi bahwa stok beras nasional saat itu jumlahnya surplus 3,9 juta ton, yang artinya hingga saat ini sangat aman, namun tetap pemerintah berusaha untuk menutupi keputusan impor.
Pakar Pertanian IPB: "Sebenarnya Stok Beras Nasional Saat ini Amat Sangat Aman…"
— t°Jabar (@tijabar) February 21, 2024
Kenapa koq pemerintah terus menerus mendengungkan bhw kita defisit pangan, terjadi krisis pangan didunia, defisit yg terjadi di Januari, Februari 2,8jt ton kan karena apa?
Karena Pemerintah ingin… pic.twitter.com/hBamsG36mb
Ia mengungkapkan bahwa pada awal tahun saja stok nasional jumlahnya sangat besar yang mencapai 6,71 juta ton, dan ini berarti tidak ada masalah dengan stok dan harga.
Ia menggaris bawahi bahwa pemerintah ingin menjustifikasi keputusan impor tahun 2024 yang jumlahnya mencapai 3 juta ton.
Hal tersebut pasti akan mempengaruhi harga gabah kering pada panen bulan depan, namun ia memastikan bahwa harga beras akan turun pada bulan Maret.*
