Vladimir Putin Tantang AS dan Barat, Doktrin Nuklir Diumumkan: Hanya Dua Pilihan
PARAMETERMEDIA.COM – Presiden Rusia Vladimir Putin telah secara resmi menandatangani revisi doktrin nuklir di tengah konflik yang sedang berlangsung dengan Ukraina.
Revisi tersebut merupakan tantangan atau peringatan yang mengerikan kepada negara-negara yang bersikap memusuhi Rusia terutama AS dan negara-negara Barat lainnya.
Meskipun nuklir Rusia ditujukan untuk melindungi keamanan nasional, namun revisi ini menunjukkan sikap yang lebih agresif, atau hanya memberikan dua pilihan yang ditujukan kepada AS dan negara-negara Barat di Eropa.
Dirilis di situs Kremlin revisi doktrin nuklir diumumkan bertepatan dengan pemberian izin AS kepada Ukraina untuk penggunaan serangan rudal jarak jauh yang menargetkan wilayah Rusia.
Rusia mempertimbangkan penggunaan nuklir untuk membalas serangan konvensional termasuk serangan pesawat tak berawak terhadap wilayah Rusia atau sekutunya Belarusia.
Rusia memandang serangan dari negara non-nuklir, yang didukung oleh negara berkekuatan nuklir, merupakan serangan bersama atau keterlibatan langsung dalam konflik.
Dokumen itu juga menyebutkan bawa serangan apapun yang dilakukan oleh satu anggota blok militer akan dianggap sebagai serangan oleh seluruh aliansinya.
Para pakar politik dan militer berpendapat bahwa perubahan besar pada kebijakan tersebut menantang pendekatan Barat yang saat ini mendukung Ukraina secara militer, tanpa konfrontasi langsung.
Mengutip Reurters Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov mengatakan bahwa hal tersebut merupakan langkah kualitatif yang dilakukan oleh Rusia menghadapi ancaman Barat.
Ia menilai bahwa situasi saat ini telah memasuki fase terakhir dan paling berbahaya, dimana Rusia akan bereaksi sebagaimana mestinya.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan pembaruan doktrin nuklir diperlukan mengingat lanskap keamanan global yang terus berkembang, dimana Rusia harus menyelaraskan prinsip-prinsipnya dengan situasi saat ini.
Peskov mengingatkan bahwa revisi doktrin Rusia harus dipelajari secara seksama oleh pemerintah asing.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan Ukraina telah menyerang wilayah Bryansk Rusia menggunakan enam rudal jarak jauh ATACMS yang dipasok AS dan lima pesawat tak berawak.
Vladimir Putin telah berulangkali memperingatkan AS dan NATO agar tidak memberikan lampu hijau kepada Ukraina untuk melakukan serangan jarak jauh jauh ke dalam wilayah Rusia.
Dalam Doktrin sebelumnya, tahun 2020, disebutkan Rusia dapat menggunakan senjata nuklir jika terjadi serangan nuklir oleh musuh atau serangan konvensional yang mengancam Rusia.
Dengan langkah agresif ini Vladimir Putin mengisyaratkan dua pilihan yang jelas terhadap AS dan negara-negara Barat, perang nuklir atau mengakhiri konflik dengan syarat Rusia.
Rusia memiliki 5.889 hulu ledak nuklir, sementara AS memiliki 5.244 hulu ledak nuklir. Namun AS adalah satu-satunya negara yang pernah menggunakan nuklir taktis di Hiroshima dan Nagasaki, Jepang.*