Serangan Terbaru Israel dan AS Hancurkan Bandara, Tewaskan 38: Yaman Siap Hadapi Skenario Apapun

PARAMETERMEDIA.COM – Serangan terbaru zionis Israel dan AS menghancurkan bandara internasional di ibu kota Sanaa dan beberapa wilayah lainnya di Yaman, pada Selasa, 6 Mei 2025.
Kementerian Kesehatan dan Lingkungan Yaman mengumumkan serangan terhadap fasilitas dan infrastruktur sipil ini menewaskan 38 orang, melukai puluhan lainnya, dan menghancurkan pesawat sipil, menurut laporan terkini TV Al Masirah.
Two civilians were killed and 42 injured in a preliminary toll as a result of Israeli strikes on over 10 sites in Al-Hodaidah, Yemen, including a concrete factory in Bajil.
— ZAMAN (@zamannx) May 6, 2025
Over 30 Israeli warplanes launched “Operation Port City,” targeting more than 10 sites including the port… pic.twitter.com/Dpr0CeHzru
Serangan terjadi kurang dari 24 jam setelah Israel mengebom pelabuhan Hodeidah, yang menewaskan sedikitnya satu orang dan melukai 35 lainnya.
BREAKING:
— Megatron (@Megatron_ron) May 6, 2025
🇾🇪🇺🇲🇮🇱 Yemen's international airport is completely destroyed in Israeli-US air strikes
Civilian planes blown to pieces pic.twitter.com/8Fv9frdooM
Israel mengklaim serangan udara ini adalah sebagai respons terhadap serangan rudal balistik hari Minggu di dekat Bandara Internasional Ben Gurion di Tel Aviv.
Selain itu pabrik semen di sebelah utara ibu kota Sanaa dan pembangkit listrik di daerah Bani al-Harith juga menjadi sasaran.
Laporan itu menyebutkan bahwa penghancuran infrastruktur bukanlah hal baru bagi dan AS, namun bagi bangsa Yaman merupakan simbolisme yang luar biasa, karena datang dalam pertempuran yang tidak hanya terkait dengan Yaman.
Agresi yang telah berlangsung selama sembilan belas bulan terhadap Yaman ini adalah bagian dari perang Palestina di Gaza, di mana Yaman terlibat penuh dalam pertempuran.
Ketua Dewan Politik Tertinggi Houthi, Mahdi al-Mashat dalam pernyataannya mengatakan bahwa dengan kondisi apapun pihaknya tidak ada mundur dan akan terus mendukung Gaza.
Yaman dipandang sebagai front konfrontasi dan ancaman besar saat ini dan masa depan.
Menurut publikasi itu disebutkan para pengamat meyakini bahwa para agresor berpikir dengan menghancurkan landasan bandara dan pelabuhan akan menghalangi operasi militer Yaman.
Namun Yaman menegaskan kekuatan tidak dibangun di atas bandara atau pelabuhan terbuka, tetapi di atas doktrin tempur yang solid, peningkatan keahlian teknologi, dan kemampuan untuk mengatasi blokade dan serangan asing.
Pemerintah Yaman mengingatkan bahwa pihaknya telah siap menghadapi semua skenario menghadapi poros kejahatan AS, Inggris, dan zionis.**
