Tolak Dukung AS, Presiden Perancis Serukan Eropa Hindari Masalah dengan China di Taiwan, Setelah Bertemu Xi Jinping
PARAMETERMEDIA.COM – Setelah kunjungan kenegaraan ke Beijing dan bertemu Presiden China Xi Jinping, Jumat lalu, Presiden Perancis Emmanuel Macron dalam sebuah wawancara Minggu 9 April 2023 menyatakan bahwa Eropa tidak boleh terseret dan terlibat masalah AS dan China di Taiwan.
Macron mengatakan bahwa Perancis akan menjauhkan diri dari kebijakan konfrontatif Washington di Taiwan, dan menyerukan negara-negara di Eropa Barat harus menghindari terseret ke dalam konfrontasi atas nama AS.
“Hal terburuk adalah berpikir bahwa kita orang Eropa harus menjadi pengikut dan menyesuaikan diri dengan langkah AS dan reaksi berlebihan China,” kata Macron kepada media.
Ditengah peningkatan konfrontasi antara AS dengan Beijing yang semakin dekat ke Rusia setelah invasi ke Ukraina, pernyataan Macron dinilai akan memancing kemarahan Washington dan menimbulkan perpecahan di Uni Eropa.
Pemimpin Perancis itu menyatakan bahwa Eropa harus menentukan sendiri dan menilai kepentingan yang tumpang tindih dengan AS, Eropa harus memiliki strategi baik dalam masalah Ukraina atau hubungan dengan China.
“Kami tidak ingin masuk ke logika blok versus blok, tidak boleh terjebak dalam kekacauan dunia dan krisis yang bukan milik kita,” katanya.
“Pulau Taiwan hanyalah salah satu wilayah yang mempertaruhkan percepatan ketegangan yang pecah antara duopoli China dan AS,” tambahnya.
China memandang Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya dan telah berjanji untuk merebutnya suatu hari nanti.
Beijing meluncurkan latihan militer termasuk simulasi serangan besar-besaran di sekitar Taiwan setelah Macron kembali ke Perancis.
Latihan itu juga dilakukan setelah pertemuan presiden Taiwan Tsai Ing-wen dengan Ketua DPR AS Kevin McCarthy, minggu lalu di California AS.
Selama bertahun-tahun Macron ingin menjalankan tradisi pendahulunya presiden Kelima Charles de Gaulle, yang melihat Perancis sebagai kekuatan penyeimbang antara blok Perang Dingin, dan sebagai pemain geostrategis independen.
Namun hal tersebut tidak pernah terwujud ketika Perancis mengikuti langkah AS dalam konflik di Ukraina, yang ditentang oleh rakyat Perancis.