Permalukan Israel, Pramugari Maskapai Irlandia Ryanair Sebut Tujuan Pendaratan Tel Aviv di Palestina
PARAMETERMEDIA.COM – Sebuah maskapai penerbangan Irlandia, Ryanair yang bermarkas di Dublin, menjadi sorotan dunia dan di media sosial, saat melakukan penerbangan dari Bologna Italia menuju tujuan ke Kota Tel Aviv, 10 Juni 2023.
Para penumpang yang sebagian besar warga negara Israel ini dikejutkan dan dipermalukan oleh pemberitahuan saat pesawat akan mendarat di Bandara Ben Gurion di Israel tengah.
Menurut Channel 14 News warga Israel yang marah melaporkan bahwa setengah jam sebelum pesawat itu mendarat, pramugari mengumumkan melalui pengeras suara, bahwa pesawat sudah mendekati Palestina.
Para penumpang terkejut karena pramugari berulang kali mengatakan dalam bahasa Italia dan Inggris, bahwa tujuan akhir perjalanan pesawat adalah Palestina, bukannya Israel.
Beberapa penumpang Israel kemudian melaporkan hal ini kepada Channel 14 News, dan meminta klarifikasi dan permintaan maaf dari maskapai atas kejadian itu.
Seorang penumpang mengatakan bahwa ia tidak membeli tiket di maskapai ini untuk mendengar opini anti-Zionis.
Penumpang Israel bersikeras bahwa yang mereka inginkan hanyalah pengumuman bahwa Tel Aviv berada di Israel.
Namun lucunya permintaan orang Israel itu ditolak, dan sebaliknya staf penerbangan Ryanair menuduh penumpang telah kegaduhan yang membahayakan keselamatan penerbangan.
Dalam perdebatan tersebut pramugari dan awak pesawat bersikeras bahwa Tel Aviv adalah wilayah Palestina.
Tidak sampai disana, seorang penumpang kemudian mencoba mengambil foto pramugari tersebut, namun upayanya gagal, karena ia diberi tahu bahwa dia akan ditangkap karena perbuatannya itu saat mendarat.
Saat dimintai keterangan oleh Channel 14 terkait insiden tersebut, manajemen Ryanair di Dublin menolak untuk menanggapi hal itu.
Direktur eksekutif Aliansi Israel Irlandia World Israel News, Jackie Goodall mengatakan “Sangat tidak dapat diterima bahwa dalam penerbangan dari Italia ke Tel Aviv, seorang anggota staf Ryanair berulang kali menyiarkan ideologi politik mereka sendiri,” katanya.
” Fakta nyata bahwa staf penerbangan menyebut-nyebut pesawat akan mendarat di Palestina, bukan di Israel,” katanya.
“Aliansi Israel Irlandia percaya bahwa pandangan seperti itu hal itu bukan kebijakan Ryanair, dan kami akan menuntut permintaan maaf dan jaminan dari maskapai untuk menindak karyawannya,” kata Goodall.
Komentator Channel 14 Danny Newman meminta warga Israel untuk tidak menggunakan maskapai di masa mendatang, jika Ryanair menolak untuk meminta maaf atas insiden tersebut tersebut.
Di media sosial warga Israel mengutuk dan menyerukan pemboikotan maskapai Ryanair, namun banyak netizen dunia yang mendukung sikap staf penerbangan tersebut atas dukungannya terhadap Palestina.*