Pengadilan Korea Selatan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Presiden Yoon Suk-yeol: Pemberontakan dan Penyalahgunaan Kekuasaan

PARAMETERMEDIA.COM – Pengadilan Korea Selatan mengeluarkan surat perintah penangkapan dan penggeledahan di kediaman Presiden Yoon Suk-yeol yang di makzulkan oleh parlemen Korea Selatan.
Mengutip Yonhap, Departemen Investigasi Anti-Korupsi negara itu mengumumkan bahwa pengadilan telah mengeluarkan surat perintah tersebut pada 31 Desember 2024.
Surat diterbitkan setelah tim investigasi gabungan dari Departemen Anti-Korupsi, Polisi dan Kementerian Pertahanan, meminta pengadilan untuk mengeluarkan perintah penahanan Yoon Suk-yeol pada 30 Desember.
Surat perintah penangkapan tersebut merupakan yang pertama kalinya terjadi dalam sejarah Korea Selatan. Yoon menjadi presiden pertama Korea Selatan yang terancam ditangkap saat masih menjabat.
Yoon Suk-yeol yang memberlakuan darurat militer, dituduh dan dicurigai telah mengorganisir pemberontakan dan menyalahgunakan kekuasaan.
Sebelumnya Departemen Investigasi Anti-Korupsi negara itu telah 3 kali memanggil Yoon Suk-yeol, namun ia menolak untuk dimintai keterangan.
Pengacara Yoon menyatakan bahwa departemen tersebut tidak memiliki hak untuk menyelidiki dugaan pemberontakan.
Sambil menunggu keputusan Mahkamah Konstitusi, saat ini kekuasaannya sebagai presiden telah ditangguhkan sementara
Sebanyak 204 anggota parlemen Korea Selatan mendukung untuk pemakzulan dan pengunduran diri Yoon Suk-yeol pada 14 Desember 2024.*
