PARAMETERMEDIA.COM- Wali Kota Bogor, Bima Arya menjadi keynote speaker acara peringatan Hari Paliatif Sedunia dan Bulan Alzheimer Sedunia secara daring di Paseban Sri Bima, Balai Kota Bogor, Jumat (15/10/2021).
Dilansir dari kotabogor.go id, selama ini kata Bima Arya, Pemkot Bogor tidak hanya bergerak dari sisi kuratifnya saja, tetapi juga preemtif, preventif dan promotif memberikan edukasi kepada warga.
“Koordinasi antar perangkat daerah yang ada lebih ditingkatkan dan dikaitkan dengan rencana program yang direncanakan, agar dari hulu ke hilir berjalan dengan baik dalam konteks menangani alzheimer dan demensia,” katanya.
Preemtif, preventif dan promotif menurut Bima Arya menjadi titik awal ikhtiar dalam menangani penyakit-penyakit tersebut. Dengan mengenali dan membangun edukasi, diharapkan semua masyarakat mendapat manfaat dan bisa hidup lebih berkualitas.
Kepada semua yang hadir secara hybrid, Bima Arya mengaku semenjak sembuh dari Covid-19, dirinya menjadi lebih aware atau menyadari terhadap segala gejala yang dirasakan.
“Ketika bertemu dengan lansia saya selalu bertanya rahasia dan tips panjang umur, mulai dari pola makan, istirahat dan yang lainnya. Jadi saya kira fokus ikhtiar kita disitu. membuat warga aware dan mengenali serta mengidentifikasi gejala-gejala yang mengarah pada penyakit tersebut,” terangnya.
Dia juga menyoroti perubahan zaman yang ada saat ini, dimana banyak anak-anak dan para orang tua dihadapi dengan perkembangan IT yang mengurangi aktivitas mereka diluar.
Hal tersebut disebut Bima Arya bisa menjadi salah satu faktor yang menyebabkan munculnya penyakit alzheimer yang bisa dirasakan saat 10 hingga 30 tahun ke depan.
“Dengan berkurang aktivitas bisa membuat stimulasi terhadap otak, saraf dan yang lainnya menjadi lebih sedikit dibanding masa-masa lalu,” jelasnya.
Peringatan Hari Paliatif Sedunia dan Bulan Alzheimer Sedunia menurutnya, merupakan momentum bagi Kota Bogor yang mencanangkan Kota Yang Ramah dan Layak bagi Keluarga.
Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Kota Bogor, Yane Ardian dalam sambutan menyebutkan, sebelum dilaksanakan webinar, sebelumnya Kamis (14/10) kemarin, dilakukan penguatan kapasitas paliatif dan alzheimer yang dihadiri 190 lebih kader PKK se Kota Bogor terdiri dari kader posbindu, Pekerja Sosial Masyarakat (PSM), pelaku rawat Orang Dengan Demensia (ODD), puskesmas, kelurahan, kecamatan dan yang lainnya dalam bentuk diskusi konstruktif.
“Peserta tinggi minat belajarnya. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menghimbau para pemangku kepentingan bersatu padu, mengoptimalkan peran akses masyarakat Kota Bogor terhadap layanan paliatif tercapai, termasuk bagi ODD,” kata Yane.
Koordinator Alzheimer Indonesia Chapter Kota Bogor, Yuyun Hamzah menyebutkan, penyakit alzheimer bukan penyakit main-main yang harus tetap diupayakan pengobatannya.
Kepada semua pihak di Kota Bogor, Yuyun mengajak untuk peduli tentang lansia dan pemerintah daerah diharapkan memberikan akses bagi masyarakat yang keluarganya mengalami demensia.
Ia juga berharap di Kota Bogor ada satu titik yang menjadi ikonik dalam mendukung penanganan alzheimer.
Acara webinar turut dihadiri Sekda Kota Bogor, Syarifah Sofiah, Ketua Yayasan Wocare Indonesia, Widasari Sri Gitarja bersama para narasumber, yakni Putra Yudhistira yang menyampaikan materi Demensia Alzheimer dan Deteksi Dini.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bogor, Fahrudin yang menerangkan proses dan akses layanan demensia dalam sistem layanan sosial di Kota Bogor dan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, Sri Nowo Retno yang menyampaikan materi proses dan akses layanan demensia dalam sistem layanan kesehatan di Kota Bogor.
