PEMKAB SUKABUMI CEGAH STUNTING, INI STRATEGINYA
ParameterMedia.com- Sebagai persoalan generasi bangsa, stunting menjadi masalah serius dan berdampak pada peradaban masadepan khususnya daya saing global. Mengatasinya, tentu memerlukan cetak biru penanganan yang terencana, sistematis, inovatif dengan outcomes yang terukur secara nyata.
Upaya penanganan stunting relevan dengan Misi kabupaten sukabumi Membangun sumber daya manusia yang beriman, berbudaya, dan berdaya saing,
Beberapa kendala menjadi tantangan dalam penanganan dan pencegahan stunting, kendala ini berkaitan langsung dan berkontribusi terhadap angka stunting di Kabupaten Sukabumi seperti lingkungan dan sumber air yang tencemar karena BAB sembarangan sehingga banyak kasus diare pada anak yang mengakibatkan serapan asupan gizi terganggu. Kurangnya asupan nutrisi lengkap bagi ibu hamil mengakibatkan gagal tumbuh pada anak pada momentum potential growth 1000 hari kehidupan pertama dan yang tak kalah penting belum maksimalnya peranserta masyarakat dalam upaya bersama mencegah stunting.
Faktor lain yang memiliki korelasi tinggi diantaranya Sumber Daya Manusia, Kemiskinan, Kondisi Geografis, Kondisi Ekonomi Dampak Pandemi, Diversifikasi Pangan serta Peningkatan PHBS
Kondisi faktual yang menjadi tantangan dalam percepatan penanganan stunting tersebut, menjadi perhatian pemerintah Kabupaten Sukabumi. Berbagai pendekatan dilakukan untuk mencegah stunting dengan melibatkan multi stakeholder atau pentahelix, mulai dari analisis situasi penurunan stunting, penyusunan rencana aksi, Rembuk stunting, Peraturan Bupati tentang peran desa, pembinaan kader pembangunan manusia, sistem manajemen data stunting, pengukuran dan publikasi data stunting, serta review kinerja tahunan.
Gerak bersama pentahelix itu menghasilkan tujuh strategi inovatif yang teruji dan handal dalam percepatan penanganan stunting dengan capaian yang dapat diukur dan di evaluasi
Tujuh strategi inovatif adalahGesit Sabumi ( Gerakan Sanitasi Total Sa Sukabumi),Forum KPM (kader pembangunan manusia), Beras nutrizink untuk balita stunting, Gerakan serentak menanam bayam untuk rumah tangga 1000 hari pertama kelahiran, Suspensi (Suami suami pendukung ASI), Kuota segiga ( kuobati stunting dengan survailens dan sekolah gizi keluarga,serta rumah tema untuk pengembangan anak usia dini.
Walaupun demikian dibutuhkan Kesadaran setiap individu dalam komunitas dan dukungan kolektif terhadap gerakan pola hidup bersih dan sehat serta cerdas asupan bergizi khususnya untuk ibu hamil dan anak.
Terbukti gotong royong multi stakeholder membuahkan hasil yang cukup memuaskan, hal itu ditunjukan dengan data prevalensi yang secara statistik menurun secara signifikan.
Berdasarkan RISKESDAS 2018 Prevalensi stjnting Kab. Sukabumi 41,35%, sementara Data BPB sampai Desember 2020 prevalensi stunting Kab. Sukabumi 6,91%
Adapun target penurunan stunting kab. Sukabumi tahun 2021 adalah 20% ( sudah tercapai). Artinya bisa dipastikan kabupaten Sukabumi menjadi bagian tak terpisahkan dalam agenda besar Jabar ZERO STUNTING 2023
Tujuh inovasi cegah stunting tak hanya soal strategi, tetapi secara prinsipil dan visioner terbukti secara faktual mendukung upaya kabupaten Sukabumi bebas stunting sekaligus menciptakan generasi bangsa yang sehat, kuat dan berdayasaing tinggi.