Pakistan: Dalih Insiden Pagalham India Siapkan Serangan Militer

PARAMETERMEDIA.COM – Menteri Informasi Pakistan Attaullah Tarar di X, Selasa menuduh India tengah merencanakan serangan di wilayah Pakistan.
Eskalasi meningkat diantara dua negara tetangga dengan kemampuan nuklir tersebut pasca serangan teror mematikan di Pagalham beberapa waktu lalu.
Menurut Tarar intelijen Pakistan telah memperoleh informasi tentang rencana serangan militer yang akan dilakukan oleh India dalam waktu 24 hingga 36 jam ke depan, dengan daliah insiden Pahalgam.
Pakistan has credible intelligence that India intends carrying out military action against Pakistan in the next 24-36 hours on the pretext of baseless and concocted allegations of involvement in the Pahalgam incident.
— Attaullah Tarar (@TararAttaullah) April 29, 2025
Indian self assumed hubristic role of Judge, Jury and… pic.twitter.com/WVW6yhxTJ0
Pada Rabu, 23 April 2025, sekelompok pria bersenjata melakukan serangan terhadap wisatawan di Pahalgam, yang menewaskan 26 orang turis India , yang terletak di bagian utara Jammu dan Kashmir.
Menurutnya Pakistan akan menanggapi setiap agresi dan India akan bertanggung jawab penuh atas konsekuensi serius di kawasan ini.
The Pahalgam terrorist attack, resembling a Hamas-style assault, saw terrorists suddenly emerge and target innocent Hindus.
— Satcasm (@satyam21245) April 23, 2025
Pakistan must now face consequences, as Palestine does from Israel. pic.twitter.com/ku6rjYv0Jv
New Delhi menuduh Islamabad mendukung terorisme di wilayah federal Jammu dan Kashmir India. Sebaliknya Pakistan juga menuduh India mendukung jaringan teroris yang beroperasi di tanah Pakistan.
Wilayah Kashmir, menjadi kawasan konflik antara kedua negara, yang perbatasannya secara de facto ditetapkan setelah Perang Indo-Pakistan 1971.
Perdana Menteri India Narendra Modi memberikan kebebasan penuh kepada militer untuk menentukan tanggapan terhadap serangan teroris dan pendukungnya (Pakistan).
Media India NDTV melaporkan empat operasi anti-teror sedang berlangsung di Jammu dan Kashmir.
Sementara itu Menteri Pertahanan Pakistan Khawaja Asif saat wawancara dengan Al Jazeera, menyatakan bahwa serangan Pahalgam adalah operasi bendera palsu (False Flag), yang kemudian dibantah oleh Wakil Utusan India untuk PBB, Yojna Patel.
Pakistan secara terbuka telah menawarkan penyelidikan transparan dan independen melalui komisi ahli untuk mengungkap insiden tersebut, namun India menolak dan memilih untuk jalan konfrontasi di wilayah tersebut.
