Pakar Militer Barat Sebut Hamas Mirip Viet Cong, Gerilya Modern Gabungkan Kekuatan Perang Hibrida dan Konvensional
PARAMETERMEDIA.COM – Para pakar militer di Barat membandingkan bahwa kemampuan pejuang Hamas bergerilya lebih modern dan mirip seperti Viet Cong selama Perang Vietnam.
Selain itu Hamas juga telah mengembangkan gaya gerilya modern dalam peperangan perkotaan dengan kekuatan yang menghancurkan dan sangat terlatih.
Bilal Y. Saab, peneliti di Chatham House, sebuah lembaga pemikir independen di London menyebut bahwa bertujuan untuk mengalahkan Israel sebanyak mungkin, dengan menggunakan gabungan kekuatan hibrida dan konvensional. Operasinya juga sangat terdesentralisasi.
Menurut Direktur keamanan regional di Institut Internasional untuk Studi Strategis di London Emile Hokayem, Israel menyamakan Hamas dengan ISIS, dengan dalih untuk mengesahkan tindakan ofensifnya di Gaza.
Namun ia mengklaim bahwa Hamas lebih menyerupai gerakan gerilya di Vietnam Selatan yang berperang melawan AS, dengan menggunakan pengetahuan situasi dan medan hutan.
Hokayem menyebut Hamas yang terlatih kemungkinan besar akan dengan sabar menunggu di jaringan terowongan yang mirip dengan yang digunakan oleh Viet Cong.
Selain kemampuannya lebih terlatih daripada ISIS, Hamas berpengalaman dalam menghadapi Israel, mengetahui medan dengan sangat baik dan tentu saja akan mempertahankannya Gaza dengan kegigihan dan kecerdikannya.
Berbeda dengan pasukan AS di Vietnam yang tidak mengetahui kondisi wilayah atau medan, sementara Israel telah mengawasi Gaza selama bertahun-tahun dan sudah berkali-kali mendarat di jalur tersebut.
Hamas mengubah Gaza menjadi benteng kuat yang terdiri dari barikade dan lubang tikus, dengan ribuan jaringan terowongan.
Israel memperkirakan jaringan terowongan Hamas merupakan jaringan terowongan terbesar kedua di dunia, yang mencakup 1.300 terowongan dengan panjang sekitar 500 kilometer, beberapa di antaranya bisa mencapai kedalaman 70 meter di bawah permukaan bumi.
Media Israel juga menyebut terowongan di Gaza sebagai neraka bawah tanah yang sangat luas dan canggih yang dikenal sebagai Metro Gaza .
Pejuang Hamas menggunakan terowongan yang mampu menahan bom untuk berlindung selama serangan udara dan untuk menyergap pasukan Israel.
Hamas menyerang cepat dan memasang bom yang disamarkan mirip dengan jebakan dan serangan penyergapan yang digunakan oleh Viet Cong.
Ali Barakeh, seorang anggota senior kepemimpinan politik Hamas di Beirut, mengatakan bahwa para pemimpin Hamas telah bersiap untuk serangan darat Israel, jauh sebelum kami serangan ke Israel.
“Kita bisa menghadapi perang perkotaan dengan lebih mudah dibandingkan perang udara – tidak ada bandingannya.”
Sejak tahun 2014, Israel belum pernah mengerahkan pasukannya ke Gaza untuk berperang, sementara sayap militer Hamas, Brigade al-Qassam telah berkembang dari 16.000 pejuang elit menjadi 40.000 pejuang elit.*