Final Sepakbola Piala Jenderal, Suporter Bentrok 56 Tewas di Guinea, Afrika Barat

PARAMETERMEDIA.COM – Setidaknya 56 orang dilaporkan tewas dan ratusan lainnya teluka dalam kerusuhan antara suporter klub sepakbola di kota Nzerekore, Guinea, Afrika Barat Minggu 1 Desember 2024.
MediaGuinee melaporkan bentrokan terjadi saat berlangsungnya pertandingan final Piala Jenderal Mamadi Doumbouya antara klub Labe dan Nzerekore.
Insiden dipicu oleh keputusan wasit yang mengusir seorang pemain saat menit-menit terakhir dan memberikan hadiah penalti kepada klub tamu Labe, hingga memancing kemarahan suporter tuan rumah Nzerekore.
Suporter tuan rumah melempari batu kearah suporter Labe, mereka turun kelapangan hingga menyebabkan bentrokan meluas diluar stadion.
⚠️🔞 WARNING: GRAPHIC 18+ 🔞⚠️
— 🔥🗞The Informant (@theinformant_x) December 2, 2024
❗️🇬🇳 – At least 100 people lost their lives in violent clashes between rival fans during a football match in N'zerekore, Guinea.
This tragic event, which occurred at the end of a game, resulted in hundreds of fatalities. Medical sources confirmed… pic.twitter.com/xV3COoViUE
Kepanikan terjadi saat pasukan keamanan berupaya untuk membubarkan kerusuhan dengan menggunakan gas air mata.
Penonton yang berdesakan berusaha untuk keluar stadion hingga mengakibatkan puluhan orang tewas terinjak-injak.
Al menos 56 personas fallecieron en el sudeste de Guinea, en una "avalancha" que se originó tras las protestas de los aficionados por las decisiones arbitrales en un partido de fútbol
— César Moreno (@CesarMorenoH) December 2, 2024
pic.twitter.com/n72uoYxd0T
Dalam rekaman yang beredar di media sosial terlihat kekacauan di luar stadion, banyak orang yang berusaha memanjat dinding stadion untuk menyelamatkan diri.
Pertandingan sepakbola diselenggarakan oleh junta militer Guinea yang berkuasa yang dipimpin Jenderal Mamadi Doumbouya , setelah kudeta terhadap Presiden Alpha Conde pada tahun 2021.
Sejak 2020 setidaknya delapan kudeta terjadi di wilayah Afrika Barat dan Tengah. Doumbouya adalah salah satu dari beberapa tokoh yang telah merebut kekuasaan.
Saat ini Doumbouya menjabat sebagai presiden sementara, sebelum pemilihan presiden berikutnya yang akan diadakan pada 2025.*
