BUPATI SUKABUMI : PROGRAM PERAHU KERTAS WUJUDKAN PEREMPUAN HEBAT PENGGERAK PEMBANGUNAN
Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Sukabumi menggelar bimbingan teknis (bimtek) terhadap fasilitator program Perempuan Hebat untuk Keluarga Berkualitas (Perahu Kertas) di Hotel Pangrango, Kamis, 16 Maret 2023. Kegiatan yang bertema perempuan hebat untuk keluarga berkualitas ini, dibuka langsung Bupati Sukabumi H. Marwan Hamami.
Berdasarkan data yang dihimpun, kegiatan ini diikuti 200 perempuan dari 20 kecamatan yang ada di Kabupaten Sukabumi. Dimana, para perempuan hebat ini akan diberikan pelatihan selama dua hari terhitung 16-17 Maret 2023.
Bupati Sukabumi H. Marwan Hamami mengatakan, program ini digagas untuk menjadikan ibu-ibu sebagai perempuan hebat. Apalagi, H. Marwan menaruh harapan besar terhadap perempuan untuk mengisi roda pembangunan daerah.
“Disini ibu ibu dilatih untuk menjadi perempuan hebat. Sehingga, selesai kegiatan ini ibu-ibu bisa menjadi fasilitator handal dan dapat membantu menjawab persoalan di wilayahnya masing-masing,” ujarnya.
Bahkan, ibu-ibu ini harus mampu menjadi pengungkit masyarakat. Terutama dalam mengoptimalkan potensi yang dimiliki di wilayahnya masing-masing.
“Setelah mendapatkan pelatihan dan pembinaan ini, ibu-ibu bisa berkiprah dilingkungannya masing-masing. Termasuk menyebarkan ilmu yang didapat kepada masyarakat sekitar,” ucapnya.
Apalagi, program ini didorong oleh berbagai stakeholder. Sehingga, dirinya optimis perempuan yang menjadi fasilitaror ini akan berhasil menjalankan tugasnya.
“Program ini dirembuk seluruh stakeholder,” ungkapnya.
Kepala DP3A Kabupaten Sukabumi Eki Radiana mengatakan, perempuan hebat ini akan diberikan pengetahuan dan keterampilan. Sehingga, mampu menjadi fasilitator yang lebih baik, berdaya, serta mandiri.
“Dalam pelatihan ini, kami menghadirkan narasumber dari berbagai perangkat daerah terkait. Seperti DPKUKM, Dinkes, Disdik, DKIP, psikolog, dan lainnya,” bebernya.
Pasalnya, para perempuan hebat ini tidak sekadar mendapatkan ilmu saja. Namun, ilmu tersebut harus disebarkan kepada kader kader di wilayahnya. Termasuk ketingkat desa.
“Setelah mendapatkan pelatihan di sini, para fasilitator ini pun memiliki tugas membimbing perempuan di desa. Sehingga, program ini terlaksana dengan baik,” pungkasnya.