Balas Serangan Udara AS, Puluhan Roket Hujani Pangkalan AS di Suriah Timur
PARAMETERMEDIA.COM – Sehari setelah Washington melancarkan serangan udara balasan, yang menewaskan 11 militan pro Iran, Pangkalan AS lainnya di Suriah diserang oleh pasukan militan yang didukung Iran.
Sebelumnya Pentagon mengatakan bahwa serangan pesawat tak berawak dilakukan oleh kelompok yang berafiliasi dengan Korps Pengawal Revolusi Islam Iran.
Serangan udara AS diluncurkan setelah serangan pada hari Kamis oleh pesawat tak berawak yang diduga buatan Iran menewaskan satu kontraktor AS, melukai yang lain dan melukai lima tentara AS di pangkalan mereka di timur laut Suriah.
Puluhan roket ditembakan pada Jumat pagi, yang diantaranya menghantam dua sasaran di Conoco dan pangkalan AS Green Village, yang terletak di ladang gas Al-Omar di timur laut Suriah.
Juru bicara Pentagon mengatakan tidak ada korban tewas dalam seerangan tersebut, namun seorang pasukan AS terluka.
Serangan itu terjadi sehari setelah AS melancarkan serangan balasan pada Kamis malam terhadap para pejuang yang didukung Iran setelah serangan pesawat tak berawak menewaskan seorang kontraktor AS dan melukai lima lainnya.
Komando Pusat AS mengatakan serangan terjadi pagi hari tanggal 24 Maret, sekitar pukul 08:05 waktu setempat, 10 roket menghantam markas pasukan koalisi di Green Village di timur laut Suriah.
Dari video yang beredar di media sosial terlihat lebih dari 20 roket ditembakan dipagi hari tersebut.
Sebelumnya Presiden AS Joe Biden sedang dalam perjalanan ke Kanada, saat menyetujui serangan udara yang diajukan oleh Pentagon dan komunitas intelijen AS sebagai opsi tanggapan terhadap serangan pesawat tak berawak.
Biden mengatakan, “jangan salah mengerti, Amerika Serikat tidak mencari konflik dengan Iran tetapi kami siap untuk bertindak tegas melindungi orang-orang kami. Itulah yang terjadi tadi malam,” katanya.
Situasi memanas antara Iran dan AS tersebut, terjadi disaat Arab Saudi dan Iran membuka kembali hubungan diplomatik di negara masing-masing.
Arab Saudi juga telah mengakui akan membuka kembali kedutaannya di Suriah, di mana Presiden Bashar al Assad yang diperangi oleh Saudi didukung oleh Iran dalam perang panjang di Suriah.