Balas Serangan, Komandan Rudal Strategis Rusia Sampaikan Pernyataan Mengerikan: Target di Eropa Terkunci

PARAMETERMEDIA.COM – Komandan Pasukan Rudal Strategis Rusia, Jenderal Sergey Karakaev menyampaikan pernyatan mengerikan di hadapan Presiden Rusia saat pertemuan dengan para pejabat tinggi Rusia.
Pertemuan 2 Juni ini dilakukan untuk membahas serangan Ukraina dan NATO ke wilayah Rusia, yang membuat khawatir negara-negara Eropa termasuk AS.
Komite Investigasi Rusia melaporkan serangan bom sabotase menyebabkan dua jembatan runtuh di perbatasan Bryansk dan Kursk, dengan jumlah korban 104 orang dan tujuh orang tewas.
🚨 This attack is Russia’s Pearl Harbor, and I fear it could have serious implications for Ukraine, NATO and the rest of the world. pic.twitter.com/MqKqQgyB4K
— Defense Intelligence (@DI313_) June 1, 2025
Pada hari yang sama, serangan pesawat tak berawak menyasar lapangan udara militer Rusia di Murmansk, Ivanovo dan Ryazan di Rusia barat, Irkutsk di Siberia, dan wilayah Amur di Timur Jauh, mengutip RT.
Karakaev mendesak Vladimir Putin untuk segera melakukan pembalasan dan menyampaikan kesiapannya untuk serangan balasan dengan rudal Oreshnik berhulu ledak nuklir rendah.
🚨⚡ Ladies and gentlemen, meet the Oreshnik — Russia’s hypersonic answer to Western arrogance.
— RussiaNews 🇷🇺 (@mog_russEN) June 2, 2025
Six warheads. Blinding speed. Impossible to intercept.
Your Patriots won’t save you.
The era of Western immunity is over. pic.twitter.com/U66VZLqEXs
Ia menyatakan telah menandai dan mengunci semua target musuh di seluruh wilayah Eropa, mengutip Russia News,
Ditengah kondisi ini negara-negara Barat juga menyadari bahwa setiap provokasi lebih lanjut terhadap Rusia dapat memicu respons yang bersejarah dan menghancurkan.
🚨⚡️ General Sergey Karakaev, Strategic Missile Forces Commander:
— RussiaNews 🇷🇺 (@mog_russEN) June 2, 2025
“The Orishnik can strike targets anywhere in Europe.”
Now, Karakaev and his deputy are urging President Putin to issue a swift retaliatory order — the targets are locked, the enemies in sight. pic.twitter.com/eR5DclDMBg
Pensiunan jenderal Angkatan Darat AS Michael T. Flynn di akun X nya menyatakan bahwa Zelensky telah melakukan penghinaan geopolitik dengan menyerang pangkalan pesawat pengebom berkemampuan nuklir Rusia tanpa memberi tahu Presiden AS.
“Ini bukan tindakan yang berani, melainkan kurang ajar. Kemenangan jangka pendek Ukraina bisa jadi merupakan kerugian jangka panjang bagi dunia, Rusia akan merespons keras” katanya.
Masyarakat dan khususnya para pemimpin dunia, perlu menyadari implikasi global dari operasi seperti yang baru saja dilakukan Ukraina.
Sementara menurut Kolonel Angkatan Darat AS Lawrence Wilkerson, menjelaskan bahwa satu rudal Oreshnik dapat menghancurkan kapal induk Amerika yang dilengkapi lengkap dengan pesawat tempur dan 5.000 tentara dalam waktu sekitar 30 detik.
Media Ukraina mengklaim bahwa serangan dengan nama sandi Spiderweb itu direncanakan selama lebih dari satu setengah tahun dan menargetkan penerbangan strategis Rusia.
Walapun para pakar menilai bahwa strategi Rusia saat ini lebih condong ke arah pencegahan daripada tindakan, namun setiap garis merah telah di lakukan oleh Barat, untuk mempertahankan kekuasaan dengan segala cara.**
