AS Mundur dalam Pertempuran Laut Terbesar sejak Perang Dunia Kedua: Jelang Gencatan Senjata dengan Yaman

PARAMETERMEDIA.COM – Houthi Yaman mengumumkan serangan menjelang gencatan senjata dengan AS. Kesepakatan dengan AS dilakukan setelah Presiden Donald Trump meminta Houthi untuk tidak menyerang asset AS, sebagai gantinya AS akan menghentikan operasi di Yaman.
Perlawanan Houthi ini memaksa Amerika mundur dalam pertempuran laut terbesar sejak Perang Dunia Kedua, yang tercatat dalam sejarah modern.
Langkah ini merupakan kemenangan bagi Yaman, dimana AS telah mengabaikan dorongan Israel untuk konflik yang lebih luas.
🚨 The American failure (in Yemen) pic.twitter.com/ybqUvf84AZ
— MenchOsint (@MenchOsint) May 6, 2025
Perjanjian ini tidak berlaku terhadap Israel, Houthi memastikan akan terus menyerang kapal-kapal Israel selama gencatan senjata dengan AS, kecuali zionis menghentikan serangan dan pengepungan di Gaza.
Dalam pernyataannya di TV Al Masirah, 7 Mei 2025, juru bicara Houthi Yahya Saree mengatakan serangan ditujukan ke bandara penerbangan sipil Ramon, 18 km dari kota Eilat di Israel selatan.
🔴 بيان القوات المسلحة اليمنية بشأن استهداف مطار رامون بمنطقة أم الرشراش، واستهداف هدف حيوي بمنطقة يافا المحتلة، وتنفيذ عملية عسكرية نوعية استهدفت حاملة الطائرات الأمريكية "ترومان" وعدداً من القطع الحربية التابعة لها شمالي البحر الأحمر قبل إعلان العدو الأمريكي وقف عدوانه على… pic.twitter.com/pdJcAoHSYo
— قناة المسيرة (@TvAlmasirah) May 7, 2025
Houthi juga menyerang fasilitas vital di Tel Aviv dan kapal induk nuklir AS USS Harry S. Truman.
Serangan ke dalam wilayah Israel ini di lakukan dengan drone, sementara serangan ke kapal induk menggunakan rudal balistik dan UAV.
Serangan ke kapal induk terjadi, saat AS sedang mempersiapkan operasi yang menyebabkan satu pesawat tempur F-18 jatuh ke laut.
Sebelumnya pada 29 April 2025, sebuah F-18 jet juga jatuh ke laut saat menghindari serangan Houthi, yang menyebabkan kerugian Angkatan Laut 67,4 juta dolar per jet.
Houthi menambahkan bahwa saat ini kapal induk Harry S. Truman sedang bersembunyi di ujung utara Laut Merah.
Sebelumnya pada 6 Mei, AS dan Israel menyerang pelabuhan Hudeidah dan bandara internasional ibu kota Sanaa.**
