Kenapa Orang Mau Tinggal di Tempat Terdingin di Dunia? Republik Shaka Negara Bagian di Federasi Rusia
PARAMETERMEDIA.COM – Republik Sakha adalah sebuah negara bagian Federasi Rusia yang dinobatkan sebagai negara terdingin di dunia yang suhunya bisa mencapai minus 71,2 derajat Celcius.
Hampir mustahil bila ada manusia ada yang tinggal di tempat dingin ini, dikenal juga sebagai Siberia wilayah sudah ditinggali oleh manusia sejak 45.000 tahun yang lalu sebagiannya menyebar ke Timur menuju Benua Amerika melintasi Selat bearing.
Pada abad ke-9 masehi suku pengembara Saka yang berasal dari Turki datang dan menetap di sini.
pada tahun 1580 ke tsaran Rusia mulai menginvasi Siberia dengan peralatan militer yang lebih unggul, lalu menguasai wilayah ini pada tahun 1632 dan mendirikan benteng ketsaran Rusia.
Pada tahun 1721 ke tsaran digantikan oleh kekaisaran Rusia lalu berganti menjadi Uni Soviet pada tahun 1922, setelah keruntuhan Soviet di tahun 1992 wilayah ini mendeklarasikan diri sebagai Republik Sakha.
Sebagai bagian dari Federasi, Presiden Rusia adalah kepala negara dan kepala Republik Sakha adalah kepala pemerintahan dengan ibukota di Yakuts atau Yakutia.
Secara geografis Sakha berada di wilayah negara federal Rusia bagian timur, bisa juga disebut sebagai wilayah Siberia yang berbatasan dengan Samudra Artik atau Kutub Utara.
Luas Republik Sakha ini sebesar 3.830.523 KM persegi, sedangkan jumlah penduduk yang mendiami wilayah ini sebesar 995.686 jiwa.
Penduduk Sakha 39,4% menganut agama Kristen, 25,6% tidak beragama, 16,6% mengaku beragama namun tidak religius, 13% menganut agama kepercayaan tankrisme, 2 % menganut agama Islam , dan 3,4% sisanya memeluk agama yang lain.
Penduduk etnis Sakha 55,3%, etnis Rusia 32,6% dan 12,1% sisanya merupakan etnis yang lainnya. Sedangkan bahasa resmi yang digunakan di sini adalah bahasa Rusia dan bahasa Sakha.
Perekonomian Republik Sakha ini sangat bertumpu pada produk peternakan perikanan serta industri pertambangan dengan ekspor terbesarnya ke negara Cina Belgia dan India.
Mata uang yang digunakan di sini tentu saja memakai rubel Rusia dengan kurs 1 rubel setara dengan Rp 161 , kehidupan hampir sama seperti kota-kota lain di Rusia, namun iklimnya lebih dingin.
jumlah penduduk setiap tahunnya terus berkurang kita lihat data di tahun 1989 penduduk di sini berjumlah lebih dari 1 juta namun sekarang jumlahnya hanya 995.000 jiwa karena kondisi cuaca yang sangat ekstrem.
Luas wilayah Republik Saka ini sebesar 3 juta km persegi lebih ini lebih luas dari Indonesia yang luasnya hanya 1,9 juta km persegi.
Wilayahnya dikaruniai sumber daya alam yang sangat-melimpah tambang berlian terbesar di Rusia, tambang emas, perak , tidurimah minyak bumi gas alam serta uranium.
Industri pertambangan merupakan penopang perekonomian yang membuat para penduduk bertahan, kalau tidak ini di jamin tak ada orang yang mau tinggal disini.
Dalam satu tahun atau 12 bulan, musim panas hanya berlangsung 3 bulan yaitu di bulan Juni Juli dan Agustus yang suhu hariannya bisa diterima orang Indonesia yaitu antara 17 hingga 20 derajat Celcius.
Bulan November sampai Februari adalah titik puncak dinginnya suhu hariannya berkisar antara minus 20 derajat Celcius hingga minus 40 derajat Celcius bahkan di saat-saat tertentu bisa menembus minus 71,2 derajat.
Republik Sakha ini sampai dinobatkan sebagai negara terdingin di dunia sedangkan kota Yaquts dinobatkan sebagai Kota terdingin di dunia.*