IPLM Meningkat Signifikan, Ini Inovasi Diarpus Kabupaten Sukabumi

PARAMETERMEDIA.COM – Kepala Bidang Perpustakaan pada Diarpus Kabupaten Sukabumi, Yana Chefiana, menyatakan bahwa pengembangan literasi digital menjadi prioritas untuk mengatasi kendala akses masyarakat ke bahan bacaan. Hal ini berkaitan dengan lonjakan signifikan dalam Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) kabupaten sukabumi selama tiga tahun terakhir.
Berdasarkan data Dinas Arsip dan Perpustakaan (Diarpus) Kabupaten Sukabumi, nilai IPLM meningkat dari 52,69 pada tahun 2022 menjadi 62,43 pada 2023, dan mencapai 76,93 pada tahun 2024. Angka ini jauh melampaui target RPJMD 2024 yang hanya sebesar 60 poin.
Untuk menjawab tantangan tersebut, Diarpus meluncurkan inovasi Buku Digital Cerdaskan dan Tingkatkan Literasi (Budi Centil) pada Jambore Literasi 24 September 2024. Aplikasi ini memungkinkan masyarakat mengakses koleksi digital secara mudah di mana saja. Hingga Desember 2024, Budi Centil telah diakses oleh 3.817 pemustaka dengan rata-rata durasi membaca 3 jam 25 menit per hari.
“Budi Centil diharapkan menjadi solusi untuk meningkatkan Tingkat Kegemaran Membaca (TGM), terutama bagi pelajar yang merasa koleksi buku perpustakaan sekolah masih kurang variatif,” ujarnya, Kamis (16/2/24).
Selain Budi Centil, Diarpus juga memperluas layanan melalui perpustakaan keliling dan buku box, yang dapat diakses oleh lembaga pendidikan, pemerintah desa, maupun kelompok masyarakat lainnya. Untuk informasi lebih lanjut, masyarakat dapat menghubungi layanan di nomor 0851 7974 9999.
Seiring peningkatan IPLM, TGM Kabupaten Sukabumi juga menunjukkan perbaikan, dari 42,49 pada 2022 menjadi 44,46 pada 2023. Meskipun demikian, angka ini masih jauh dari target ideal. Faktor utama peningkatan adalah tingginya frekuensi dan durasi akses internet oleh masyarakat.
“Kami terus berupaya menyediakan bahan bacaan digital yang lebih variatif agar dapat diakses di mana saja,” tambah Yana.
Untuk meningkatkan literasi, Diarpus menggandeng Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI) dalam mengembangkan program literasi. Selain itu, para ASN Kabupaten Sukabumi didorong untuk menciptakan karya ilmiah dan fiksi yang dapat diterbitkan dalam format digital maupun video. “Ke depan, ASN yang menghasilkan banyak karya akan mendapatkan penghargaan dari pimpinan daerah,” imbuhnya.
Meski capaian IPLM menggembirakan, beberapa kendala tetap menjadi perhatian, seperti terbatasnya jumlah perpustakaan yang memenuhi standar nasional dan minimnya koleksi buku fisik maupun digital. Diarpus berkomitmen untuk terus meningkatkan jumlah koleksi melalui kerja sama dengan kementerian, lembaga pendidikan, serta para penulis lokal.**
“
