Moskow Danai Penerbitan Buku Ensiklopedia ‘Islam di Federasi Rusia’
PARAMETERMEDIA.COM – Rusia melalui Kementerian Pendidikan mengumumkan dukungannya untuk mendanai penerbitan buku Ensiklopedia Islam mulai awal tahun 2025.
Hal tersebut di ungkapkan oleh Ketua Administrasi Spiritual Muslim Rusia Mufti, Damir Mukhetdinov, Kamis 19 September 2024, ia menyebutkan buku ini akan mengambil judul ‘Islam di Federasi Rusia’.
Menurut rencana pada tahap pertama akan dicetak sebanyak 1000 eksemplar, dengan isi 7 jilid.
Didalamnya tentu saja berisi tentang sejarah, kondisi modern dan perkembangan Islam di Federasi Rusia, aktivitas organisasi-organisasi Muslim, dan pembangunan pendidikan tinggi Islam.
Mukhetdinov yang juga menjabat sebagai rektor di Institut Islam Moskow ini menambahkan bahwa buku salinan pra-publikasi pertama sudah di cetak dan diterima dari percetakan.
Pihaknya akan melakukan peninjauan, penyuntingan dan perbaikan yang diperlukan selama beberapa bulan sebelum di cetak dan dipublikasikan.
Dukungan untuk penerbitan ensiklopedia ini adalah bagian komitmen dari Kementerian Pendidikan Rusia yang telah diprogramkan sejak tahun 2022, menandai 1.100 tahun sejak pengadopsian Islam oleh masyarakat Volga Bulgaria.
Islam masuk ke wilayah Rusia modern pada awal abad ke-7, melalui penaklukan Arab di Kaukasus Utara. Selanjutnya, perdagangan dan hubungan ekonomi dengan dunia Muslim membantu Islam mengakar di sepanjang lembah Volga.
Volga Bulgaria merupakan negara kuno di abad ke 7 dan ke-13, yang saat ini berada di wilayah Republik Tatarstan, Rusia Tengah.
Rusia memiliki jumlah Muslim terbesar di Eropa, setelah Turki, dan Islam menempati posisi kedua sebagai agama terbesar setelah Kristen Ortodoks.
Menurut data terbaru Universitas Islam Raden Intan Lampung, 13-15% dari total populasi Rusia adalah Muslim, terdiri dari lebih dari 40 kelompok etnis yang menganut berbagai madzhab Islam, baik Hanafi maupun Syafi’i.
Sebagai bagian dari warisan sejarah, Islam di Rusia adalah bagian tak terpisahkan dari sejarah dan identitas negara, dimana hubungan antaragama dan kekayaan budaya, telah berkembang selama berabad abad.
Mengutip TASS sebelum adanya Revolusi Bolshevik pada 1917, Rusia memiliki lebih dari 15 ribu masjid, madrasah, dan ruang ibadah.
Dibawah pemerintahan komunis, agama dipandang sebagai hambatan bagi masyarakat sosialis hingga pemimpin Soviet saat itu Joseph Stalin yang atheis, menutup gereja, sinagog, dan masjid, dan menjadikannya sebagai Museum Atheisme.
Ia juga memerintahkan pembunuhan dan pemenjaraan ribuan pemimpin agama dalam upaya untuk menghilangkan konsep Ketuhanan.
Pada 1991, hanya seratus bangunan masjid yang tersisa di Rusia. Setelah runtuhnya komunis, dalam kurun 20 tahun berlalu, lebih dari 8.000 fasilitas berhasil dibangun dan direkontruksi.
Mengingat pesatnya agama Islam dan sejarahnya, maka wajar jika Islam mendapatkan dukungan dan subsidi dari pemerintah Rusia.*